Mataram, HarianBumiGora.com – Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) secara resmi menutup sementara seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Keputusan ini diumumkan oleh Menko Polkam Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, menyusul rentetan insiden kecelakaan yang menimpa pendaki dalam beberapa pekan terakhir.
Penutupan disampaikan langsung oleh Menko Polkam usai rapat koordinasi bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
“Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik, kami sepakat bahwa jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Menko Budi Gunawan.
Selama masa penutupan, pemerintah akan melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) pendakian dan prosedur evakuasi darurat, termasuk pembenahan fasilitas keselamatan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian.
Sebelum jalur pendakian dibuka kembali, akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh Basarnas, TNI, Polri, serta Tim Mountaineering Indonesia. Pembukaan jalur hanya akan dilakukan jika seluruh pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan.
Menko Polkam juga mengimbau masyarakat serta wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama. Ia turut mengapresiasi kinerja lintas instansi dalam meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko di kawasan Rinjani.
“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas. Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi,” tegas Budi Gunawan.
Penutupan ini merespons dua insiden kecelakaan yang menimpa pendaki asing. Pada Rabu (16/7), seorang pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger, terjatuh saat menuruni jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Sehari kemudian, Kamis (17/7), pendaki asal Belanda, Sarah Tamar Van Hulten, juga mengalami kecelakaan di lokasi yang sama. Kedua pendaki berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau Posko Basarnas setempat.
---
Redaksi: Harian Bumi Gora
Editor: [Zamroni]
Sumber: Kemenko Polkam RI – Siaran Pers No. 209/SP/HM.01.02/POLKAM/7/2025